Selasa, 30 April 2019

Dakwah Terhadap Kaum Melinial


Dakwah Terhadap Kaum Melinial
Oleh: Ahmad Gojin
Era milenial mungkin masih kurang populer bagi sebagian orang. Era milenial merupakan sebuah fenomena masyarakat saat ini. Fenomena tersebut dapat dilihat dari  berbagai aktivitas, kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, khususnya generasi muda. Dan pada umum, fenomena masyarakat di era melinial memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap teknologi, informasi, dan transformasi dalam  melakukan aktivitasnya.
Di satu sisi, penggunaan teknologi dapat berdampak positif, yakni memudahkan masyarakat dalam mendapatkan dan mengakses informasi dan transfortasi. Namun di sisi lain, penggunaan teknologi dapat berdampak negatif, yakni mendapat informasi yang dapat merusak mental dan moralitas yang tidak sesuai dengan norma-norma, baik agama, susila, dan tradisi. Tentunya dampak negatif dari teknologi tersebut akan menimbulkan masalah-masalah sosial.
Penggunaan media-media sosial yang  dinikmati masyarakat tidak hanya menyuguhkan informasi yang akurat. Banyak juga modus-modus kejahatan, penipuan yang digencarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Penyebaran informasi bohong (hoaks), vidio-vidio yang tidak layak ditonton, penyebaran paham yang meresahkan masyarakat menjadi masalah sosial yang sulit untuk ditangani secara nyata.
Selain itu, batas pengguna aplikasi-aplikasi tersebut tidak sepenuhnya terkontrol sehingga anak-anak dibawah umur telah melihat aksi yang seharusnya tidak mereka lihat. Kondisi seperti ini hampir meliputi setiap aktivitas yang terjadi di dunia maya. Akhirnya, mental-mental manusia saat ini secara perlahan mengalami perubahan, baik secara cepat maupun lambat.
Nilai-nilai sosial yang dulu sangat dielu-elukan seakan sudah hilang entah ke mana. Adat istiadat yang menjadi kontrol sosial seakan telah ditinggalkan oleh masyarakat muda. Mereka lebih mengedepankan rasionalisme dan egoisme dalam menyikapi sesuatu.
Ketika paham mereka tidak sampai maka emosi yang akan mencuat kepermukaan. Kemarahan, makian, cercaan, aksi brutal menjadi tontonan yang lumrah saat ini. Paling parah ketika nilai-nilai keislaman yang selama ini menjadi kebanggaan umat Islam perlahan diracuni oleh pemikiran-pemikiran yang bertujuan menyesatkan umat.
Istilah modern dijadikan sebagai dalih sedangkan agama dipandang sebagai sesuatu yang kolot alias ketinggalan zaman. Modern diakui ketika manusia saat ini mampu hidup seperti orang barat dalam segala aspek kehidupannya. Modern diakui jika mampu bersikap seperti yang dilakukan orang banyak, tidak lagi berdasarkan nilai agama atau nilai adat istiadat.
Kemunculan generasi (kaum) milenial saat ini dapat mengundang perhatian banyak kalangan, baik kalangan pendidikan, budayawan, sosiolog, dan agamawan. Hal ini karena generasi milenial memiliki karakteristik dan gaya hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kaum milenial ini sangat terbuka terhadap teknologi, misal saat ini hamper disetiap rumah memiliki televisi (berbagai chenal), smartphone (berisi aplikasi Facebook, youtube, twiter, instagram, whatshap, dan lain-lain.
Media sosial jika dimanfaatkan secara bijak maka banyak keuntungan yang bisa diperoleh bagi penggunanya. Melalui aplikasi-aplikasi yang ditawarkan, manusia saat ini dipermudah dalam proses komunikasi. Komunikasi tidak lagi tergantung kepada jarak tempuh dan waktu, dan biayanya lebih murah. Selain dampak negatif yang ditimbulkan, media sosial juga bisa dijadikan media pembelajaran, misalnya pemanfaatan vidio-vidio terkait materi yang diajarkan bisa kita dapatkan melalui aplikasi-aplikasi yang ditawarkan. Beragam tutorial tentang pembelajaran, pembangunan, keterampilan juga tersedia melalui aplikasi-aplikasi yang tersedia.
Kaum Millennial bukan hanya bicara soal masa kelahiran generasi baru, melainkan Milenial adalah gaya hidup. Generasi milenial adalah generai yang sudah pilihan sendiri tentang karakter dan gaya hidup (style), yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kaum milenial menganggap kemajuan yang terjadi saat ini harus dimanfaatkan secara optimal. Kecanggihan media informasi, transportasi, dan teknologi menjawab segala kebutuhan manusia masa kini. Rugi jika tidak menjadi bagian dari kemajuan ini.
Melalui satu tombol yang tersedia dilayar komputer, handphone dan media elektronik lainnya pekerjaan manusia dipermudah. Pekerjaan yang dahulu dilakukan dalam hitungan jam, hari, bahkan minggu, saat ini sudah bisa dilakukan selama beberapa menit dengan menekan satu tombol. Kecanggihan seperti ini menjadi kebanggaan bagi generasi millennial yang sangat menikmati kecanggihan yang ada saat ini.
Proses pembelajaran yang zaman dahulu hanya dilakukan di sekolah dan pada jam-jam tertentu, saat ini pelajar sudah bisa mengakses melalui media yang ada tanpa ada batasan jam dan tempat. Buku-buku juga tidak hanya dalam bentuk kertas saja, saat ini sudah tersedia e-book. Begitu juga dengan besar kecilnya sebuah benda saat ini sudah bisa diinovasi dengan kelengkapan segala fitur-fiturnya.
Oleh sebab itu, aktivitas dakwah oleh para da’i (mubaligh, khatib, maupun cendikiawan), yang harus dilakukan terhadap generasi melenial melalui pendekatan agama, dan teknologi.
Dengan demikian, dakwah terhadap kaum melinial dapat dilakukan dengan berbagai pendeketan dan metode, antara lain sebagai berikut:
Pertama, Membangun tatanan kehidupan yang inklusif, yakni membangun kehidupan masyarakat, khususnya kaum melenial yang terbuka, transfaran, dan bertanggung jawab, baik lahir maupun bathin.
Kedua, Menegakan keadilan, yakni membangun kehidupan masyarakat, khususnya kaum melenial yang seimbang antara kebutuhan jasmani (biologis dan fisiologis) dan ruhani (spiritual).
Ketiga, Bersifat humanis, yakni membangun kehidupan masyarakat khususnya kaum melenial yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian yang beradab dan bermartabat.
Keempat, Memanfaatkan teknologi, yakni membangun kehidupan masyarakat khususnya kaum melenial berbasis teknologi yang dilandasi nilai-nilai Islam.
Dengan demikian, dakwah terhadap kaum melinial dapat dilakukan dengan berbagai pendeketan dan metode, antara lain sebagai berikut: (1) Inklusif; (2) Adil; (3) Humanis; (4) Teknologi.
Wallahu Alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar